Edan !!! Video Porno Palsu Sudah Bisa Dibuat
Assalamu'alaikum
Semoga kalian senantiasa ceria. Perkembangan dunia teknologi semakin canggih yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Namun disamping itu selalu ada pihak-pihak yang memanfaatkannya untuk hal yang negatif. Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) adalah salah satu teknologi yang berkembang pesat. Dalam perkembangannya ini teknologi AI tidak lepas dari oknum-oknum yang memanfaatkannya untuk hal negatif, mereka mencoba untuk membuat video palsu atau "deepfake" menggunakan teknologi AI ini. Istilah yang diadopsi dari gabungan proses AI deep learning dan fake alias palsu ini mengacu pada penempelan wajah seseorang ke tubuh orang lain yang biasa kita temui dimodifikasi foto namun ini diterapkan di video.
Dengan hasil yang bisa sangat halus dan natural dengan menggunakan teknologi AI, termasuk bermacam-macam ekspresi wajah, dan pencahayaan bisa tampak meyakinkan. Dalam praktek pornografi, oknum tersebut mengambil wajah seseorang di internet kemudian dimasukkan dalam video tapi menggunakan badan orang lain tanpa busana. Hal itu dilakukan tanpa izin dari yang punya wajah, maka korban akan seolah-olah sedang beraksi dalam video porno yang tak pernah dia lakukan sama sekali. Beberapa selebriti hollywood jadi sasaran video "deepfake" ini, namun hal ini bisa menimpa siapa saja. Dan deepfake ini tidak cuma mampu memanipulasi video porno, tapi juga bisa wawancara tokoh politik dan hal-hal lainnya dengan tujuan menimbulkan kontroversi.
Seorang perempuan berusia 40 tahun yang tak mau menyebut identitasnya mengaku telah menjadi korban deepfake. Dia tanpa sengaja melihat video pornografi yang menampilkan wajahnya namun bukan badannya. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi keluarga, teman, atau rekan kerjanya jika melihat video tersebut.
Ini merupakan bentuk kekerasan seksual dan buli baru di era AI, begitu menurut artis hollywood Scarlett Johansson. Dia khawatir tren deepfake dalam pornografi akan berakibat buruk bagi perempuan yang wajahnya sudah terpajang di internet. Karena belakangan ini muncul video porno palsu yang menampakkan wajah Scarlett Johansson dan sudah ditonton 1,5 juta kali.
Dia meminta segera ada tindakan untuk melindungi perempuan lain dan anak kecil. Ini bukan cuma masalah kepuasan imajinasi liar visual lelaki. Deepfake bisa juga digunakan untuk aksi balas dendam, aktivis feminisme Anita Sarkeesian menjadi sasaran balas dendam kaum adam. Dia telah lama dikucilkan karena kritik feminisnya terkait budaya populer dan video games. Dan baru-baru ini muncul video deepfake yang sudah diputar lebih dari 30.000 kali menampilkan wajahnya dengan adegan pornografi di situs dewasa pornhub.
Dalam forum deepfake, poster video sudah tersebar dan dijadikan meme. Seorang akun anonim bahkan berkomentar "ini adalah deepfake yang kita butuhkan dan layak kita semua terima. Dia (Anita Sarkeesian) lebih dulu menyerang kita. Sekarang dia hanya butuh membuka mulut lebar-lebar". Anita Sarkeesian bereaksi, menurut dia ini merupakan bukti bahwa internet merupakan tempat yang menyeramkan bagi perempuan, sebab banyak lelaki yang semakin merasa berhak atas tubuh perempuan secara virtual.
Bagaimana solusinya ?? September lalu, google menambahkan "citra foto pornografi yang tak disengaja" ke daftar konten yang dilarang / ban list. Maksudnya para korban deepfake ini bisa meminta mesin pencari untuk memblokir hasil penelusuran yang secara keliru menggambarkan mereka sedang telanjang atau dalam situasi seksual yang eksplisit.
Sayangnya solusi dari google ini belum benar-benar menyelesaikan masalah. Karena jumlah deepfake sudah terlanjur banyak dan perempuan biasa yang tidak dikenal publik merupakan target si pembuat deepfake. Korban tak sadar telah menjadi korban deepfake sebab video tak viral dan hanya jadi konsumsi beberapa orang saja.
Dalam forum deepfake kalian bisa request dibuatkan video deepfake dengan wajah siapapun, para pembuat video palsu rata-rata mematok harga mulai dari 20 dolar AS (Rp 300.000-an). Seperti kasus perempuan berusia 40 tahun di atas tadi, orang yang meminta dibuatkan video mengumpulkan 491 foto wajah korban (kebanyakan dari facebook). Hanya butuh 2 hari sang "creator" sudah menyelesaikan video tersebut. Video diunggah dan ditonton bersama-sama oleh semua audiens anonim.
Jadi lebih berhati-hati lagi wahai para netizen, dan terima kasih sudah membaca. See you...
Wassalamu'alaikum
Comments
Post a Comment